Selasa, 08 Oktober 2013

ACG STARTER

ACG starter merupakan singkatan dari ALTERNATING CURRENT GENERATOR, yaitu teknologi yang menggabungkan antara alternator (spool) dengan motor starter. Dengan menggunakan ACG starter motor akan menjadi lebih halus saat di start karena tidak ada gesekan antara gear motor starter dengan flywheel motor. ACG menggunakan perangkat starter elektrik yang mengandalkan putaran dari generator atau alternator untuk memutar crank shaft. Alternator disini berfungsi ganda yaitu sebagai pembangkit listrik dan motor starter. Pada perangkat ACG terdapat 12 kutub magnet permanen yang menempel pada dinding flywheel. di dalam flywheel terdapat 18 kumparan yang melilit inti besi. kumparan tersebut dibagi menjadi 3 hall. Kumparan-kumparan tersebut yang nantinya akan menjadi magnet tidak tetap.

Cara kerja ACG starter yaitu, saat pengendara menekan switch starter, Electronic Control Module (ECM) akan menerima signal dari switch starter dan mengirim arus listrik ke 18 kumparan dengan 3 hall yang berbeda. arus listrik yang mengalir akan menghasilkan kemagnetan pada kumparan tersebut sesuai dengan prinsip kerja elektro magnetik. Tiap kumparan akan menghasilkan medan magnet dengan kutub yang berbeda sehingga menghasilkan sifat tarik menarik atau tolak menolak. Kutub tersebut kemudian akan bereaksi dengan magnet permanen yang berada di flywheel yang disusun dengan kutub yang berbeda sehingga flywheel pun bergerak dan memutarkan crank shaft. sehingga mengakibatkan piston bergerak naik turun.

Untuk memutar crank shaft lebih mudah, ACG starter di dukung dengan fitur dekompresi dan swingback. Dekompresi membuat tekanan kompresi di ruang bakar berkurang sehingga mengurangi beban kerja ACG starter saat memutar crank shaft. Dekompresi biasanya di atur oleh mekanisme cam shaft.

sedangkan swingback adalah gerak berlawanan crankshaft sebelum starter di aktifkan sehingga memberi ruang gerak pada piston dan ketika starter diaktifkan maka  daya unutk menggerakkan piston lebih ringan.

setalah engine hidup (running) aliran listrik ke kumparan diputus oleh ECM, dan sekarang terjadilah fungsi alternator. flywheel berputar karena putaran crankshaft, gerakan magnet pada flywheel mempengaruhi  kumparan dan sesuai prinsip kerja alternator itu sendiri magnet bergerak searah di dekat kumparan maka akan menghasilkan arus listrik.